BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Lingkungan Hidup Jamur Tiram
Jamur tiram tumbuh pada tempat-tempat yang mengandung nutrisi berupa senyawa karbon, nitrogen, vitamin dan mineral. Karbon berguna sebgai sumber energy, nitrogen untuk sintesis protein, vitamin sebagai katalisator dan co enzyme, sedangkan mineral berperan dalam penyusunan plasma.
Miselium jamur tiram tumbuh optimal pada suhu 25 – 30o C dan kelembaban 65 – 70%, sedangkan tubuh buah jamur tiram tumbuh optimal pada suhu 18 – 20o C dan kelembaban 80 – 85%. Tunas dan tubuh buah yang tumbuh di lingkungan yang kelembabannya di bawah 80% akan menglami gangguan absorpsi nutrisi sehingga menyebabkan kekeringan dan gangguan pertumbuhan bahkan memungkinkan jamur akan mati. kondisi gelap tempat tumbuh jamur optimal jika kurang dari 40 lux dan cahaya yang diperoleh tubuh jamur adalah cahaya yang menyebar atau tidak secara langsung mengenai tubuh jamur. Selain kondisi lingkungan di atas pertumbuhan jamur tiram juga dipengaruhi oleh kondisi substrat tempat jamur hidup. Kondisi substrat yang baik adalah pH 6,8 – 7,0.

Pembuatan media tanam (Bag log)
Media tanam yang biasa dipakai dalam melakukan budidaya jamur tiram adalah campuran dari serbuk gergaji, dedak halus, kapur dengan komposisi masing-masing misalnya 81%, 18%, dan 1%. Serbuk gergaji yang akan digunakan sebagai media harus berasal dari kayu tertentu yang tidak mengandung banyak minyak seperti kayu pinus, tetapi idealnya berasal dari kayu dikotil, berkayu lunak, berumur lebih dari 10 tahun. Beberapa contoh kayu yang dapat digunakan sebagai media tanam jamur adalah akasia, albasia, dadap, golongan beringin, karet, cempaka, dsb.
Untuk menghilangkan kotoran, getah, dan agar serbuk kayu lebih lapuk, serbuk kayu dijemur selama 3 hari kemudian disiram dengan air bersih, ditimbun di atas lantai terbuka. Setelah lebih kurang selama 12 jam serbuk gergaji harus diayak terlebih dahulu sebelum dicampur dengan media lainnya.
Dedak harus dipilih yang masih segar, bersih dan berkualitas baik. Dedak yang disimpan terlalu lama kurang baik sebgai media karena sudah mengalami fermentasi dan akan mengumpal.
Kapur berfungsi untuk menetralkan media sehingga dapat ditumbuhi oleh jamur sehingga harus dipastikan bahwa dengan komposisi campuran media yang telah ditentukan akan menghasilkan media tanam jamur yang mempunyai ph 6,8 – 7,0.
Setelah serbuk gergaji, dedak halus dan kapur dicampurkan secara homogen, tambahkan air secukupnya hingga kadar air 50-60%. Untuk mengetahui kadar air media 50-60% adalah dengan cara menggenggam media dengan kuat. Jika gumpalan media tanam tidak meneteskan air dalam jumlah banyak dan mudah dihancurkan kembali, berarti media telah sesuai kadar airnya.
Campuran media kemudian dikomposkan selama 2 hari dengan cara menimbun campuran media setinggi 50 cm yang ditutupi plastik sampai suhunya mencapai 50oC dengan pH 6-7. Masukkan media ke dalam plastik PP sekitar 1-1,5 kg dan dipadatkan. Bagian ujung plastik yang terbuka, tepat di atas batas media tanam dipasang cincin dari plastik atau potongan pipa paralon lalu disumpal dengan kapas atau kapuk.
Sterilkan bag log dalam ruang sterilisasi atau drum sterilisasi 90 – 95oC selama 5 – 10 jam.

Inokulasi bibit jamur ke dalam Bag log
Setelah bag log steril, pindahkan ke ruangan inokulasi yang telah dibersihkan misalnya lantai ruangan di lap menggunakan baysol dalam air dan disemprot dengan alkohol 70% untuk meminimalkan kontaminasi dari bakteri, jamur, maupun virus. Agar tingkat kontaminasi semakin rendah, lebih baik lagi jika orang yang akan melakukan pembibitan harus menggunakan pakaian bersih dan masker.
Bag log yang sudah diinokulasi dengan bibit jamur tiram dinkubasi di dalam ruangan dengan suhu 25 – 30oC selama 40 – 60 hari. Suhu ruangan sangat berperan besar dalam mempercepat pertumbuhan miselium sehingga masa inkubasi tidak lebih dari 40 hari.Setelah bag log penuh dengan miselium putih, pindahkan bag log yang baik ke dalam kumbung. Atur kondisi kumbung pada suhu 18 – 20oC dan kelembaban 80-85%. Pengaturan kelembaban dilakukan dengan menyemprotkan air pada pagi dan atau sore hari tergantung penunjukkan angka kelembaban pada thermohygrometer.
Informasi lengkap atau Pelatihan Budidaya Jamur Tiram dapat menghubungi:
Ridwan Sudrajat
Mobile Phone: +628156077537

1 comments:

LA SOLA mengatakan...

Thanks membantu sekali artikelnya.